Category:

Opini

Sisi Gelap Beasiswa Turki!

February 21, 2022·4 min read
Sisi Gelap Beasiswa Turki!

Hei, Sobat Ya! Turki adalah negara yang sangat terbuka menerima pelajar dari berbagai belahan dunia. Dengan menawarkan kemudahan pendidikan dan berbagai program beasiswa, Turki menjadi impian bagi pelajar internasional. Salah satu program beasiswa yang terkenal adalah YTB atau Türkiye Scholarships. Para scholarship hunter pasti sudah tidak asing lagi dengan beasiswa ini. Apalagi bulan Januari ini, YTB sedang membuka pendaftaran beasiswa untuk program bachelor’s degree, master’s degree dan doctoral degree. Tetapi tahukah Sobat Ya! bahwa ternyata banyak “sisi gelap” dari beasiswa Turki, looh!

Peringatan!
Tulisan ini sepenuhnya ditulis berdasarkan pengalaman dan analisis pribadi penulis. Penulis merupakan seorang awardee YTB tahun 2018 dan sedang menempuh studi di Fakultas Ilahiyah.

  1. Bahasa
    Sebelum memutuskan untuk apply beasiswa Turki, Sobat Ya! harus tahu bahwa kendala terbesar yang dihadapi oleh setiap pelajar asing di Turki adalah BAHASA! YTB mewajibkan untuk seluruh awardee-nya belajar bahasa Turki selama satu tahun di Tömer (istilah untuk pusat pembelajaran bahasa Turki). Sebagian besar awardee YTB harus menempuh studinya menggunakan bahasa Turki. Kemungkinan untuk memenangkan beasiswa ini dengan menempuh masa studi menggunakan English adalah sangat kecil. Bukan berarti tidak mungkin, tetapi bisa kita bilang hampir susah.

    Bahasa Turki sendiri adalah bahasa yang sangat berbeda dari akar bahasa Indonesia dan English. Mulai dari logika bahasa, tatanan bahasa, dan kalimat-kalimatnya. Sehingga bagi orang Indonesia, bahasa Turki menjadi momok besar. Banyak pelajar Indonesia yang memutuskan untuk pulang karena tidak sanggup menghadapi Türkçe/bahasa Turki.

    Berikut merupakan perbandingan struktur bahasa Turki dan English. Perbandingan bahasa turki dan bahasa indonesia

  2. Sistem Pendidikan yang Pasif dan Biasa Saja
    Sebagian besar universitas di Turki memiliki metode pendidikan yang satu arah. Di mana dosen menjelaskan dan pelajar mendengarkan. Dalam proses pembelajaran para pelajar tidak dituntut untuk proaktif berbicara.

    Di Indonesia merupakan hal yang lumrah jika pelajar diberi tugas untuk menulis atau presentasi, sementara hal itu bukan merupakan budaya pendidikan yang diterapkan di sini. Kalaupun ada tugas, bisa dihitung dengan jari dalam satu semester (tentu ini juga tergantung pada jurusan masing-masing).

    Exam oriented, setelah penulis amati kelulusan pendidikan di Turki itu 100% bergantung pada ujian. Di Universitas Uludağ misalnya, IPK diambil 40% dari nilai UTS dan 60% dari nilai UAS. Sementara tugas atau pekerjaan yang lain hampir tidak mendapatkan nilai. Eitsss… tetapi ada juga fakultas yang menentukan nilai dari 20% tugas, di Fakultas Pendidikan misalnya.

    Jadi kesimpulannya sekali hasil ujian hancur, hancur juga IPK kita. :)

  3. Universitas di Indonesia dan Negara Lain Jauh Lebih Baik
    Hal yang perlu dipertimbangkan selain bahasa dan kualitas pendidikan adalah, fakta bahwa banyak universitas di Indonesia dan negara lain yang jauh lebih baik. Sebelum teman-teman memutuskan datang ke Turki, please liat-liat dulu apakah jurusan pilihan Sobat Ya! memang baik dan bagus di Turki?

    Kita tidak punya kuasa akan penempatan universitas dan kota mana yang akan kita dapat. Sehingga banyak awardee beasiswa Turki yang mendapatkan universitas dengan grade rendah dan kualitas yang kurang baik. Bahkan bisa jadi peringkatnya jauh di bawah universitas di Indonesia. Sebagai contoh dengan mengambil 1st rank universitas dari Indonesia dan Turki, bisa kita lihat UGM memiliki world ranking ke-254 sementara METU memiliki world ranking ke-573. Ini belum termasuk universitas lain yang peringkatnya di bawah METU.

    Untuk Jurusan Ilahiyah misalnya, penulis lebih merekomendasikan Sobat Ya! untuk mengambil jurusan sejenis di negara Timur Tengah. Karena belajar agama menggunakan bahasa Turki merupakan hal yang tidak mudah. Ada banyak persilangan bahasa di sana, Arabic-Turkish-Indonesia-English. Akan jauh lebih mudah belajar agama dengan menggunakan bahasa Al-Qur’an.

  4. Hidupmu Tergantung YTB :)
    Sobat Ya! mungkin akan tidak mendapatkan informasi ini di webinar-webinar beasiswa, tetapi selama 4 tahun berada di Turki hal yang paling tidak menyenangkan adalah pindah-pindah asrama. Kebijakan perpindahan asrama dilakukan setiap tahun, belum termasuk ketika kita harus keluar dari asrama untuk pindah karena adanya liburan musim panas. Banyak kebijakan YTB yang berubah-ubah terutama berkaitan dengan pandemi Covid-19 ini. Jadi sebagai awardee harus struggle dan kuat hati 😊

Nah, itu adalah “ujian” yang harus dihadapi jika Sobat Ya! memutuskan untuk apply beasiswa Turki. Pertimbangkan matang-matang, jangan sampai Sobat Ya! menyesal di kemudian hari, yaaa. [dza]

Ya!Magz

Ya! Magazine 2024. All rights reserved.

INSTAGRAMPPI BURSA

READ

ArticlesMagazinesAuthors

CONTACT US