Category:

Opini

Overthinking, Normal Kah?

July 28, 2022·2 min read
Overthinking, Normal Kah?

Diskusi kali ini membahas hal-hal yang kerap terjadi pada semua orang. Dimulai dengan pengantar oleh Boyke Alif, beliau menjelaskan bahwa Overthinking merupakan hal yang normal dialami oleh manusia. Overthinking merupakan aktivitas untuk memikirkan sesuatu diluar batas wajarnya, sehingga dapat memberikan pengaruh buruk seperti stress, sakit, waktu terbuang, dada terasa sempit, dsb.

Diskusi yang dihadiri 15 orang, masing-masing berbagi prespektif mengenai overthinking, ada yang mengatakan bahwa menjadi sesuatu yang normal, ada juga yang mengatakan bahwa overthinking menjadi suatu yang tidak normal.

Diantara hal yang menyebabkan overthinking ialah:
a. Faktor Eksternal

Kasus masa lalu
Kenapa orang-orang pada tahun 60-80s memiliki kekuatan mental yang baik? Jika dibandingkan dengan pemuda pada abad ini, perbedaannya pun cukup jauh.

  1. Orang-orang zaman sekarang sangat mudah dipengaruhi oleh media sosial. Sehingga alih-alih menggunakan informasi tersebut sebagai bagian dari langkah tindakan preventif, mereka sangat mudah menganggap dirinya bagian dari overthinking tersebut. t di media sosial tanpa mengambil aksi.
  2. Orang-orang zaman sekarang sangat mudah dipengaruhi oleh media sosial. Sehingga alih-alih menggunakan informasi tersebut sebagai bagian dari langkah tindakan preventif, mereka sangat mudah menganggap dirinya bagian dari overthinking tersebut.
  3. Kemauan orang-orang zaman sekarang untuk dikenali di media sosial lebih tinggi dibandingkan dengan di masa lalu.

Solusi

  1. Mengenali bahwa overthinking merupakan hal normal dan hal yang perlu dilakukan adalah mengimbanginya dengan mengambil sikap serta aksi yang positif.
  2. Menerima dengan lapang dada terhadap masalah atau kesulitan hidup yang diterimanya.
  3. Mengerti dan mengimani bahwa segala sesuatu yang terjadi itu merupakan hal yang telah Allah Ta’ala tetapkan. Dan Allah adalah sebaik-baik perencana.
  4. Memahami bahwa adanya sesuatu dalam hidup kita alih-alih mengucapkan kalimat, sikap, dan perilaku negatif kita dapat mengambilnya sebagai titik perubahan diri yang lebih baik.

Seorang muslim memang sudah sepatutnya membuat prioritas apa yang perlu dipikirkan atau tidak. Batasan dalam hal ini termaktub jelas dalam sumber pedoman umat islam yaitu Al-Qur’an. Oleh karena itu, kita patut terus menuntut ilmu agar bahagia dunia dan akhirat. Semoga bermanfaat.

Ya!Magz

Ya! Magazine 2024. All rights reserved.

INSTAGRAMPPI BURSA

READ

ArticlesMagazinesAuthors

CONTACT US